Monday, September 05, 2005

A Bird Talking


Angin mulai meniup ranting pohon tempatku hinggap
Anak kecil yang biasa memanjat pohon ini mulai beranjak dewasa…Berbekal sebuah topi ajaib yang dapat membuat dirinya menjadi seseorang yang dapat melihat segalanya, tidak hanya yang nyata tapi juga yang tak kasat mata…termasuk yang menyangkut perasaan dan masa depan…

Mengapa aku mengetahuinya, ya biarlah menjadi rahasia pribadi. Sebab memang hanya ini yang dapat diceritakan dengan akal sehatku. Anak itu bernama ray, memiliki segudang impian dan selalu ingin tahu, ia termasuk pintar dan mengerti apa yang ia mau

Dengan topi itu sang bocah telah menjelajah dunia. Menggantungkan hidup pada topi itu yang sudah menjadi sahabat karibnya. Berteman pun ia malas, setiap harinya dihabiskan dengan berbicara pada topi itu dan berkelana.
Ray: “hai topi hari ini kita akan kemana?”
Topi: “mungkin kita akan ke jalur gaza”
Ray: “apakah jalur gaza itu?”
Topi: “sebuah tempat yang sangat berbahaya yang selalu terjadi perang. Suasana disana memang dapat membahayakan dirimu”
Ray: “lalu mengapa kita harus kesana? Bukankah masih banyak daerah yang lebih aman daripada itu?”
Topi: “hidup itu tidak selalu menyenangkan teman! Terkadang kita harus belajar dari sesuatu yang paling buruk. Maka kau akan dapat lebih tegar menjalaninya”

Satu tahun berlalu,
Pertemanan yang telah berlangsung dengan topi selama 3 tahun itupun berubah menjadi sebuah khayalan belaka ketika sang topi harus terhempas oleh peluru nyasar saat perjalanan pulang dari jalur gaza.

Memang masa 3 tahun lalu itu menyisakan sebuah dilema bagi ray, pada saat yang akhirnya harus ia dihadapi pada pilihan sulit antara menyelamatkan diri sendiri atau sang topi…dan sekarang ia hanya bisa berharap mungkin topi telah menemukan jalannya sendiri dengan siapa saja yang menemukannya, mungkin sudah bolong atau malah lebih terawat karena rajin dicuci, yah entahlah

Dan segalanya menjadi lebih baik ketika kita dapat menjadi lebih kuat dari sebelumnya..seperti apa yang pernah dikatakan topi pada ray, Terkadang kita harus belajar dari sesuatu yang paling buruk, seperti ray yang kehilangan topinya

-tribute to a missing friend- …danang…