Thursday, April 06, 2006

2 ocha dingin, 1 Ramen, 1 salmon salad sushi, 1 tobikko

Siang itu sambil memilih CD kesukaan di sebuah record store, Dania menunggu sahabat lamanya yang hampir 3 tahun tak bersua. Hanphonenya pun berdering…

Matthew: “Dan, dimana?”
Dania: “oh gue di toko kaset depan hard rock...cepet kesini aja”

5 menit berselang, hingga dia pun datang.

Dania: “haha..hai pa kabar pak? Is any thing fine?”
Matthew: “fine..so what about u? I really miss you”
Dania: “ I’m fine and miss you too”
Matthew: “hei u look good with that stripes shirt, very mature and professional, I like it”
Dania: “thanks, Matt, elo berubah banget ya?”
Matthew: “hah, berubah gimana?”
Dania: “ya berubah aja dari yang gue liat terakhir, u look so fine today”
Matthew: “thanks anyway, so we’re going lunch?”
Dania: “ok, I’m quite hungry”

berjalan sambil bercerita tentang kisah hidup terakhir, tentang bisnis, hingga Dania yang belum selesai kuliah mengeluh

Dania: “iya ni Matt, gue gak lulus2 ya perasaan?”
Matthew: “ah gapapa lagi ga usah ngerasa gitu, kuliah kan harus dinikmati,gue justru ngiri sama elo kuliah lancar banget Dan, dan bisa nerusin S1, coba gue?”
Dania: “iya tapi kan gue harusnya selesai dalam 4 taun, tapi ampe sekarang masih aja belom, kalo elo si enak seorang businessman yang aktif dan mandiri”
Matthew: “iya ni ngomong-ngomong kita gak bisa lama2 ketemuannya nanti gue mesti ketemu orang jam 6”
Dania: “tuh kan, sibuk aja”
Matthew: “ah, enggak juga, tapi hari ni gue kan emang mau ketemu elo, makanya disempet2in, ini lebih penting lo buat gue”
Dania: “oh gitu ya? kalo penting batalin aja janji satunya lagi, hehe”

sesampainya di sebuah restoran jepang yang cukup naik daun akhir-akhir ini, mereka berdua memesan sejumlah menu: 2 ocha dingin, 1 Ramen, 1 salmon salad sushi, 1 tobikko. Dan pembicaraan pun berlanjut

Matthew: “so what about your love? c’mon u tell me lah”
Dania: “jomblo ni, tapi pencarian berlanjut terus kok, elo gimana? Masih with your girlfriend yg lebih tua itu?”
Matthew: “enggak Dan, udah putus ama dia, sekarang gue baru jadian lagi, ama anak gereja, she’s very nice girl”
Dania: “ohh, gitu ya? bagus dong membawa pengaruh baik untukmu, sedangkan gue kayaknya otak gue masih stuck dengan seseorang dari masa lalu. Walaupun saat ini gue lagi dekat dengan seseorang juga. Harusnya gak gitu sih, tapi lo tau kan gue sayang banget sama elo. We’re lovers covered by Best friend curtain”
Matthew: “ya I know that Dan, eh iya Dan, I’ve to tell u something, I don’t know it’s a happy news or sad news, next year I will marry her, maybe in mid year”
Dania: “Are u sure??”
Matthew: “Yes I’m sure”
Dania: “oh gitu yah, I’m happy for u, so what about us?”
Matthew: “Yes I know Dan, It’s hard for me & for u too”
Dania: “Terus disaat elo nanti udah married, apa bisa ya kita kaya gini lagi?”
Matthew: “gue gak tau juga kalo masalah itu, I hope so, I’m so comfortable with u”
Dania: “kalo kita masih sering ketemu, elo berbohong banget sama istri lo nantinya, dan gue gak mau jadi penyebabnya. Well, hal seperti itu juga ada di agenda gue, some day I will get married too, but right now, u know me, I’m just confuse with myself, I don’t wanna be like you. One side u look perfect to your couple, but in the other side u lie to her, I have to make my mind, to choose the suitable way for me”
Matthew: “iya gue tau Dan pilihan itu memang sulit, makanya gue perlu banget ketemu elo saat ini buat discuss dan mastiin aja ke elo bahwa gue juga sayang sama elo, itu aja, karena gue juga gak mau kehilangan elo”
Dania: “u love me but u do lie to me?”
Matthew: “gue gak pernah bohong sama elo tapi ini kan emang harus terjadi, nanti elo juga tau rasanya, ketika elo harus menikah, sooner or later, dan pikiran itu pun selalu muncul, kita kan memang gak bisa bersatu. Bukannya gitu? Gak akan pernah ada garis finish untuk kita”
Dania: “iya gue tau, but you’re still young, you’re only 25 next year, apa elo yakin udah siap? nikah itu gak cuma untuk setahun dua tahun loh”
Matthew: “iya mudah2an gue siap. Ini karena gue juga sayang sama my girlfriend”
Dania: “Oh my God, my pearls already drops…”
Matthew: “Dan, I’m really sorry, but I truly don’t want to make u sad, it’s the best way for us, I feel sad too cause I will lose u”

Dania menangis di bahu matthew, begitu juga Matthew yang tak bisa membohongi perasaannya. Bahwa dia juga menyayangi Dania.

Dania: “It’s Ok, I’m fine, I’ll support your planning for next year. So will u invite me?”
Matthew: “Of course I will invite u, you’re still my best friend dear, can we have a farewell for us? It’s a bachelor party. Maybe we’re going holiday to Bali by the end of this year. So how?”
Dania: “yeah that’s cool, ok, just two of us?”
Matthew: “Of course just two of us, we have to celebrate it”
Dania: “celebrate what? You’ll be a husband and I’ll be a broken heart person?”
Matthew: “of course not, I’ll still love u, and I believe that you’ll find someone better than me, because you’re so beautiful”
Dania: “but for me today is the end of what we’ve been through, Sorry, cause honestly only you can filled my life for the past 6 years, trust me!, and I think I have to wait for a long time to be with you dear”
Matthew: “Me too…I hate this kind of decision. Maybe I’m too selfish, but it has to. The story of life must be end with married, and then died. Isn’t it?”
Dania: “yeah, what can I say? The thing now is I want to see your girlfriend happy. And you can live your life without apology. That’s it”

A true memorable moment of Dania and Matthew (a reflection)
-danang-