Friday, September 21, 2007

iringan "Jenny's Got The Gun" pun menyeruak...Aku Ingin Berteriak!!


Belum hilang rasa pusing kepala setelah bercengkerama di Fantasy world a.k.a Dufan..well, udah seminggu sih tapi rasanya masih terngiang rasanya badan dan kepala ini diperas-peras oleh alat bernama "tornado". cuma satu cara untuk mengenyahkan perasaan takut yang dirasakan menaiki wahana ini. yap benar sekali "berteriak", sebuah cara mudah untuk menghilangkan rasa takut, begitu kan yang semua orang lakukan, kecuali apabila kamu terlalu Jaim untuk melakukannya, apalagi buat cowok2 yang ngakunya nggak ada takutnya sama apapun termasuk permainan-permainan penyiksa di tempat yang katanya dunia fantasi itu. udah jaim-jaim nggak berteriak..ujung-ujungnya malah muntah a.k.a jackpot aja. lebih malu kan? kalau cara gue sih mending treak2 aja atau lepas tangan aja sekalian..toh udah ada sabuk pengamannya. jadi kan gak mungkin lepas. kalau emang lepas ya sudahlah, memang sudah ajalnya saja..biar Tuhan saja yang menentukannya. simpel kan? nah gak susah kan jadinya tinggal nikmati saja permainannya sambil berteriak.
Cara ini buat saya adalah senjata lain untuk menyampaikan apa yang belum disampaikan..cara mudah untuk menghilangkan penat, cara murah untuk menyelesaikan masalah (selain menangis tentunya) untuk sementara karena pada dasarnya semua masalah sebaiknya diselesaikan bukan dihindari..apalagi kalu cuma berteriak-teriak saja, gak bakalan selesai. Saya selalu rutin melakukan ritual berteriak apabila apa yang dirasakan jiwa dan raga ini sudah tidak benar dan tidak pada kapasitasnya. Saya akan bepergian ke tempat yang menurut saya memungkinkan untuk berteriak-teriak sepuasnya. sounds pathetic..but it works. pantai adalah tempat paling saya sukai untuk melakukan ritual ini. berteriak sekencangnya tanpa ada orang yang harus memandang aneh dan merasa terlihat seperti orang gila, cuek saja karena saya butuh itu. Namun tidak menutup kemungkinan juga bepergian ke puncak atau gunung apapun itu hanya untuk "berteriak". Mungkin bersama teman seperjuanganmu, sahabatmu atau siapa saja yang mengerti tentang kamu..maka berteriak teriak ini akan lebih memiliki makna. Salah satu tempat terbaik untuk berteriak adalah dreamland Bali 2 tahun yang lalu, dimana pantai ini belum ramai, masih sangat virgin..banyak orang yang belum tahu...sangat berkesan, dan saya pastikan saat itu juga apapun yang ada dibenak saya terbebas dengan seketika. lega rasanya...sama seperti yang saya lakukan 1 minggu lalu di dunia fantasi itu..berteriak-teriak untuk sejenak saja membebaskan diri dari penatnya pikiran. wah senangnya...namun apabila ada kesempatan lagi ngin rasanya kembali ke bali dan ke pantai yang belum terjamah. dan entah mengapa setelah berteriak sekencang-kencangnya maka selanjutnya adalah menangis juga sekencang2 nya...apakah memang harus seperti itu ya? yah saya rasa begitu. hahaha...Nah, sekaramg saya ingin berteriak sekeras-kerasnya karena mendengar lagu jenny's got the gun-nya Aerosmith...mari berteriak...WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....-d-

Sunday, September 02, 2007

berbaringlah dan nikmati saja bir-nya

Aku marah. Aku kesal
Aku sakit. Aku berteriak
Aku tenang. Aku bertanya-tanya
Aku senang. Aku melihatmu diam
Aku tak bergeming. Aku tidak suka dengan keadaan
Aku melihat. Aku berpaling
Aku tertawa. Aku menatapmu penuh cinta
Aku bernyanyi. Aku berdansa
Aku berharap. Aku menampiknya
Aku tutup hatiku. Aku menghirup udara segar
Aku berusaha menggapai bintang itu. Aku percaya aku bisa terbang
Aku tidak tahu apa-apa. Aku belajar
Aku menangis. Aku tahu kau disana
Aku memberi. Aku salah
Aku tidak mau berkata tidak. Aku akan menghindarinya
Aku menyakiti diriku sendiri. Aku menyayangimu
Aku mengganggap itu tak ada. Aku harapkan itu terjadi
Aku memiliki nafsu. Aku adalah pelampiasanmu
Aku mengirimkanmu pesan. Aku meneleponmu
Aku tidak sendiri. Aku bersamamu
Aku merasa nyaman. Aku menggenggam erat tanganmu
Aku memanggilmu. Aku akan mendapatkan semua
Aku menggambarkan situasi. Aku harus bertahan
Aku potong perkataanmu. Aku tahu itu sewajarnya
Aku bukan malaikat. Aku percaya pada-Mu
Aku mendapatkanmu. Aku kehilanganmu
Aku bangun pondasi diriku. Aku rapuh
Aku jatuh cinta. Aku belum siap mati
Aku memiliki cita-cita. Aku mempunyai naluri
Aku laki-laki. Aku tahu apa yang kumau
Aku melangkah maju. Aku wujudkan sendiri
Aku pucat. Aku tak inginkan dirimu
Aku Mengingatnya. Aku harus melupakannya
Aku lelah. Aku meninggalkannya
Aku ada. Aku tiada
Aku hitam. Aku ingin kau membuatnya jadi putih
Aku menyukainya. Aku harus bertindak
Aku bukan siapa-siapa. Aku mampu melakukannya
Aku berkata aku gila. Aku meninggikanmu
Aku diam. Aku benci padamu.
Aku berlari. Aku harus pulang
Aku tidak bisa menerimanya. Aku cuma mau engkau tidak begitu.
Aku sadar. Aku…berkata sejujurnya

-d-