Thursday, April 19, 2007

I’m in love with u, you silly thing!!

This is would be something i've got to say at the moment. sit down here in the old city Batavia. watch the beautiful town with artistic architecure and landscape. Take a little time to forget..yeah only forget.. Just thinking that Something happened for something, like my friend said to me...my thoughts say it will be ok, at least I know how to deal with it. Running to another chapter is quite hard, but it has to…I think there is something wrong in my brain. The silly thing always came across my way. To get you back to my arms, yes you...like the old times. No…time won’t ever give me that chance. Everything has changed and u cannot turn back the time. He’s not good enough for me, but why God send him to me and why I have had met him again? Why? Is it just a bell that ring for me and little obstacle to make me stronger? ...I’m not sure. Then I heard a nice quote from someone, if you’re ready for brokenhearted you will ready to face the bigger problem in your life, except death. And because something happened for something…make a new path of your life and draw it with colorful palettes. I think it would be great!! -danang-

Friday, April 13, 2007

Entah mengapa lagu ini yang selalu Ku ingat sepajang hari...

Not Ready To Make Nice
Words & Music by Dixie Chicks (Emily Robison, Martie Maguire, Natalie Maines, Dan Wilson)

Forgive, sounds good
Forget, I’m not sure I could
They say time heals everything
But I’m still waiting

I’m through with doubt
There’s nothing left for me to figure out
I’ve paid a price
And I’ll keep paying

I’m not ready to make nice
I’m not ready to back down
I’m still mad as hell and
I don’t have time to go round and round and round
It’s too late to make it right
I probably wouldn’t if I could
‘Cause I’m mad as hell
Can’t bring myself to do what it is you think I should

I know you said
Can’t you just get over it
It turned my whole world around
And I kind of like it

I made my bed and I sleep like a baby
With no regrets and I don’t mind sayin’
It’s a sad sad story when a mother will teach her
Daughter that she ought to hate a perfect stranger
And how in the world can the words that I said
Send somebody so over the edge
That they’d write me a letter
Sayin’ that I better shut up and sing
Or my life will be over

I’m not ready to make nice
I’m not ready to back down
I’m still mad as hell and
I don’t have time to go round and round and round
It’s too late to make it right
I probably wouldn’t if I could
‘Cause I’m mad as hell
Can’t bring myself to do what it is you think I should

I’m not ready to make nice
I’m not ready to back down
I’m still mad as hell and
I don’t have time to go round and round and round
It’s too late to make it right
I probably wouldn’t if I could
‘Cause I’m mad as hell
Can’t bring myself to do what it is you think I should

Forgive, sounds good
Forget, I’m not sure I could
They say time heals everything

But I’m still waiting

Monday, April 09, 2007

Pelukis Itu bernama BOMBER

Melihat sebuah lukisan abstrak karya Affandi, sedikit mengernyitkan mata memikirkan apa makna dari lukisan tersebut. Tapi justru disitulah seninya, sedikit mikir untuk menemukan jawabannya.
Setiap pelukis memang punya ciri masing-masing dalam mengekspresikan sebuah pemikiran ataupun isi hatinya. Hmm, Kalo pelukis saja punya cirinya masing-masing, bagaimana tiap orang yang ada di dunia ini ya? Pasti lebih beragam lagi keinginannya, pandangan hidupnya, serta tampilannya apalagi cara mereka melukis hidupnya, karena memang hidup itu bagaikan sebuah kanvas yang tadinya kosong kemudian diisi dengan cat yang terdiri dari berbagai warna, kadang terang kadang gelap, ada yang berwarna-warni, ada juga yang hitam putih. Ada yang sangat realis, ada pula yang abstrak atau surealis, ada yang naturalis dan ada yang romantik. Yah begitulah kalau mau diibaratkan dengan lukisan. Ada tipe orang yang berpikir bahwa hidup itu sangatlah simpel, terprogram dan sangat umum, lahir, sekolah, bekerja, menikah, berkeluarga kemudian mati. Untuk hidup model begini mungkin bisa diibaratkan dengan lukisan pemandangan yang indah lengkap dengan warna-warna yang cerah dan gambar yang terstruktur. Tapi ada juga yang berpikir bahwa hidup adalah sesuatu yang hanya sesaat yang harus diisi dengan segala sesuatu yang isinya berbagai bekal untuk ke akhirat, mengisinya dengan segala sesuatu yang religius gitu lah. Kalo hidup model ini mungkin bisa di ibaratkan dengan lukisan kaligrafi ataupun lukisan “The Last Supper” yang sangat terkenal itu atau lukisan-lukisan yang hitam putih, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia dan di akhirat sifatnya mutlak sesuai track yang sudah digariskan Yang kuasa. Nah, adalagi tipe yang cuma numpang lewat doang, hidup itu diisi dengan hura-hura dan anggaplah seperti tidak ada hari esok, apa yang ada hari ini ya untuk hari ini, kalo hari esok datang, ya dipikirkan besok. Kalo besok mati, ya udah ga perlu dipikirin sekarang lah, istilahnya hidup itu gak perlu di planning deh. Yang ini ni bisa digambarin sama lukisan-lukisan abstrak yang minimalis atau lukisan yang colorful tapi tetap simpel, karena biasanya orang seperti ini memiliki permasalahan hidup yang cukup rumit, sehingga terkadang menganggap hidup memang harus dinikmati dan sudah terbiasa dengan masalah yang berat jadinya hidup gak perlu dibuat susah lagi. Hehe..sok peramal dikit lah. Begitu sih kalo yang saya perhatikan dari beberapa teman.
Nah, sekarang yang sedang sering saya amati saat adalah graffiti yang dilukis oleh pelukisnya yang biasa disebut bomber. Sering banget kita lihat di jalan-jalan di kota Jakarta ini. Menarik sekali. Sampai pernah terpikirkan untuk menghias kamar saya dengan sedikit graffiti. Tapi apa boleh buat niat tersebut belum kesampaian juga. Menurut saya grafitti dalah sebuah seni murni yang harusnya dibedakan dengan corat-coret semata. Graffiti mengandung unsur hiburan pada saat di jalan raya Jakarta yang selalu macet dan saya rasa pada saat mengerjakannya pun tidak mudah, karena saya yakin para bomber tersebut pasti terpacu adrenalinnya. Karena selain mencurahkan gairah seninya lewat tembok dan coretan cat, namun juga di landa perasaan was-was, kalau tiba-tiba ada Kamtib datang..haha. OK Kembali pada permasalahan menilai hidup seperti lukisan, nah sekarang bagaimana dengan graffiti, termasuk jenis apakah hidup yang seperti graffiti? hmm pasti kita punya jawaban sendiri-sendiri. -danang-

Wednesday, April 04, 2007

Ada yang mau jadi pegawai negeri? Yuk?

ini adalah kutipan dari percakapan di YM disela-sela tidak banyaknya kerjaan hingga dapat foto-foto segala: ada teman saya bertanya, "nang, Depdag lagi buka lowongan loh lo gak mau daftar?" hmm lalu saya jawab "hmm mau aja sih, tapi nanti aja deh nunggu Deplu buka, hehe" dengan sedikit ngarep.com emang mau juga kalo ada kesempatan. ya gak? simple sih gak muluk2 kok cuma mau jalan2 ke luar negeri dan disekolahin S2 dimana kek gituh. haha. mungkin banyak yang berpikir seperti saya, yang hanya berpikir dangkal seperti itu. tapi bentar deh, Padahal dibalik dapat menjadi pegawai negeri sebenarnya ada tugas berat yang dibebankan pada kita. Kita adalah pelayan negara, kalo dalam bahasa kerennya kita adalah "civil servant". gitu kan? ada tanggung jawab buat negara selain buat diri sendiri. Jadi hmm lebih baik pikir-pikir dulu deh kalo mau jadi pegawai negeri. gak segampang itu loh. cuma pengen disekolahin ke luar negeri, terus masukin saudara-saudara kita jadi pegawai negeri juga padahal dia belum tentu capable. hmm gak jaman lagi ah. KKN banget. kalo cuma pengen sekolah ke luar negeri sih mending lo dalamin ilmu lo yang ada sekarang dan kerjaan yg lo jalani biar gak jadi setengah-tengah..mudah-mudahan kalo Tuhan mengijinkan pasti bisa kok dapet beasiswa. hmm percaya sama kemampuan diri sendiri saja. Karena percuma menjadi pegawai negeri kalo cuma ngarep disekolahin ajah. Jadi pegawai negeri itu gak gampang. ini masalah negara bukan egoisme semata!
-d, yang bukan pegawai negeri tapi punya kepedulian terhadap pegawai negeri kita yang makin NGACO!!-